Selamatkan Masa Depan
Muda Mudi Indonesia Dari
Jalanan & Ketunawismaan
Selamatkan Masa Depan
Muda Mudi Indonesia Dari
Jalanan & Ketunawismaan
Bantchevska. (2008). Problem Behaviors of Homeless Youth: A Social Capital Perspective. The Ohio State University.
Dr Suzanne Speak. (2019). The State of Homelessness in Developing Countries. Newcastle University England.
Fitzpatrick S. (2000). Young Homeless People. Basingstoke: Macmillan.
Heru Sukoco, Dwi. (1995). Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya. Bandung: Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. (STKS) Bandung.
Merton, Robert K. (1968). Social Theory and Social Structure Enlarged Edition. New York: The Free Press
Leicester City Council UK (2016). Rapid Health Care Needs Assessment of Homeless People in Leicester. Division of Public Health Leicester City Council.
Lina Favourita S, Ph.D, dan Aribowo, Ph.D (2021). Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Pekerjaan Sosial. Prodi Perlindungan & Pemberdayaan Sosial. Bandung: Politeknik Kesejahteraan Sosial.
Netting, F. Ellen, Peter M. Kettner dan Steven L. McMurtry.(2004). Social Work Macro Practice (Third Edition). Boston: Allyn and Bacon.
Professor Ann-Marie Gray. Et al, (2020). Hidden Homelessness in Northern Ireland. Simon Community & Ulster University
Sheafor, Bradford W. & Horejsi, Charles R. (2003). Techniques and Guidelines for Social Work Practice. Sydney: Allyn and Bacon.
Soekanto, Soejono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo. Persada.
Syahyuti. (2010). Defenisi, Variabel, Indikator dan Pengukuran dalam Ilmu Sosial, Bina Rena Pariwara, Jakarta.
Tubbs, Stewart L & Sylvia Moss. (2005). Human Communication: Konteks-Konteks. Komunikasi. Editor Deddy Mulyana, Remaja Rosdakarya, Bandung.
UNANIMA International’s (2020). Hidden Homelessness: International Research on Families. UNANIMA International Research Fellowship: Family Homelessness, Displacement and Trauma
Pengetahuan bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, melainkan hasil dari proses panjang yang melibatkan usaha, pengalaman, dan pembelajaran yang terus-menerus. Ia tumbuh dari rasa ingin tahu yang diasah, pencarian jawaban yang gigih, keberanian untuk mencoba; gagal, berhasil dan terus diperbarui.
Seperti biji yang membutuhkan tanah, air, dan sinar matahari untuk tumbuh menjadi pohon, pengetahuan memerlukan waktu, dedikasi, dan kerja keras untuk berkembang.
Hanya melalui proses inilah kita dapat memahami semesta ketunawismaan, menggali makna, dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mendorong kita maju. Dan berikut adalah rangkaian perjalanan pemahaman haidup;
Selengkapnya